Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | SCI-TEC

Tuesday, September 12, 2017 19:26 WIB

Bumi Kian Kritis, 100 Tahun Lagi Spesies Manusia Hidup di Exoplanet Proxima B: Hawking

Ipotnews - Bagi para ilmuwan dunia terutama di bidang kosmologi dan fisika, nama Stephen Hawking tentu sudah tidak asing lagi. Film biografi bercerita tentang fisikawan kelahiran Inggris pada 1942 berjudul "Theory of Everything" hingga kini masih sering diputar di televisi.

Keprihatinan Direktur Riset di Pusat Ilmu Pengetahuan Teoretis di Universitas Cambridge tersebut pada perubahan iklim, polusi, dan pandemik mematikan yang membuat kehidupan di Bumi nampak semakin genting, mendorong keyakinanannya bahwa manusia akan menjajah planet lain dalam 100 tahun ke depan. Hawking akan berdebat dalam sebuah film dokumenter baru tentang proses permulaan penjajakan di planet lain untuk memastikan kelangsungan hidup spesies manusia, jika Bumi yang kita tempati tidak bisa dihuni lagi.

"Saya tidak ragu lagi, pada akhirnya kita akan menemukan cara untuk melintasi jarak di luar angkasa hanya dalam beberapa tahun", katanya dalam program BBC, The Search for New Earth, yang mengudara malam ini, seperti dilansir Yahoo, Senin (11/9). "Salah satu kekuatan besar kita adalah merangkul gagasan baru dan mengembangkannya menjadi teknologi terdepan. Kecerdikan akan membawa kita ke Proxima B. Dalam 100 tahun ke depan, kita akan memulai petualangan terbesar kita," lanjutnya.

Pada tahun lalu, Ilmuwan telah mengindentifikasi keberadaan Proxima B sebagai exoplanet terdekat dari Bumi yang pernah ditemukan. Jaraknya `hanya` empat tahun cahaya dan sering diperdebatkan sebagai tujuan yang memungkinkan sebagai perjalanan antar bintang masa depan. Selain itu, exoplanet tersebut terletak pada zona ‘Goldilocks’ atau layak huni yang disebut orbit, di mana kandungan air di permukaan dinilai cukup untuk memberi tekanan pada atmosfir. Artinya, planet ini bisa dihuni manusia, walaupun saat ini para periset hanya sedikiit tahu tentang planet harapan itu.

Untuk mencapai Proxima B dapat menggunakan pesawat antariksa yang didukung oleh roket konvensional, namun karena jarak tempuh yang memakan waktu sekitar 120.000 tahun dengan kecepatan teknologi saat ini, membuat ilmuwan terus melakukan pengembangan teknologi agar dapat mempercepat proses ini secara signifikan. Oleh karena itu, terciptalah sebuah misi yang dirancang untuk membuktikan kelayakan perjalanan antar bintang yaitu Proyek Breakthrough Starshot, yang didukung oleh Hawking, pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan miliarder Rusia, Yuri Milner.

Rencana Starshot adalah meluncurkan ribuan `nanocraft` - lengkap dengan layar ringan, terbentang, cahaya - ke orbit melalui `kapal induk`. Pesawat ruang angkasa mungil ini - berukuran beberapa sentimeter dan beratnya hanya beberapa gram - akan didorong oleh array laser berbasis Bumi yang kuat yang fokus pada layar kapal, dapat mempercepat kecepatan hingga 20% kecepatan cahaya. Terbang dengan kecepatan ini, wahana akan mencapai Proxima B hanya dalam 20 tahun.

Meski pesawat ruang angkasa Starshot tidak bisa digunakan untuk mengangkut penumpang manusia, teknologi di balik proyek ini cukup kuat. Jika berhasil, misi tersebut dapat membuka jalan bagi perkembangan pesawat luar angkasa masa depan yang bisa membawa manusia terbang mendekati kecepatan cahaya. "Kami harus memiliki persiapan di tempat dalam 100 tahun. Menjajah Proxima B akan menantang spesies dengan tantangan yang tak pernah terjadi sebelumnya", ujar Hawking.

"Kita bisa dan harus, menggunakan rasa ingin tahu dan kecerdasan kita untuk mencapai bintang-bintang," tandas Hawking.(Cathy)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]